Showing posts with label Life Stories. Show all posts
Showing posts with label Life Stories. Show all posts

Thursday, April 9, 2015

Cerita tentang Kucing (dan Manusia)

Hai.
Apa kabar?

Oke. Demi apapun butuh nulis. Kesel.

Jadi gini, tadi siang abis ngampus, aku pulang dan ketiduran, dan kebangun sama suara anak kucing. Emang di asrama ini ada seekor kucing yang baru lahiran, anaknya dua. Eh... Nggak baru lahiran juga, sih. Itu anaknya udah tumbuh bulu sempurna, kok. Udah berwarna.
Karena meong-meongnya nggak berhenti-henti, penasaran, aku tengok ke luar jendela. Terus liat si anak kucing ini lagi jalan, tapi cara jalan dia masih belum sempurna... Aku pikir, "Oh how cute,.. lagi belajar jalan ini kucingnya."
Dan yha... Yaudah. Aku cuekin aja. Sampai akhirnya berangkat ngampus lagi, itu emak kucing bersama anak-anaknya masih aja ada di depan jendela kamar. Selesai cerita.

Barusan, pulang ngampus, keluarga kecil kucing itu masih ada di tempat yang sama. Tapi kali ini ada dua orang mahasiswi yang ngeliatin si keluarga kucing.  Oke. Ya udah. Aku masuk kamar. Tidur-tiduran bentar, terus keinget mau telepon Mama.

Akhirnya telepon Mama kan, ya..
"Tuuut... Tuuuuut..."
*JDAGG*
Kaget. Ternyata si induk kucing, sambil bawa satu anaknya, nongol di jendela kamar.  Secara reflek kan, sambil megang hp, aku buat biar si kucing gak masuk kamar kan, ya.. Dan si kucing mundur lagi, dan loncat lagi ke bawah, balik ke tempat asal..

Salah satu dari mahasiswi itu bilang, "Ih parahlah.."
Girl, please. Did I harmed the cats? Nope. Malah mungkin mereka yang melakukan animal abuse. Kucing itu milih pergi dari tempatnya, mungkin karena merasa keganggu oleh mereka.. Who knows?

Tapi, yha.. Karena keinget telepon, jadi aku lanjut teleponan dulu. Udah beres nelepon, aku intip dari jendela, dan......

Mereka lagi foto-fotoin kucingnya, dan kucing-kucing itu masih mengeong dengan kerasnya.

Demi apapun kesel.
They 'acted' like they love the cats.
Kalau mereka beneran sayang sama kucingnya, kenapa gak kasih kucing itu makanan?
Kalau mereka beneran sayang sama kucingnya, ketika aku berusaha mengeluarkan kucing-kucing itu dari jendela, kenapa mereka gak nyamperin dan gendong kucingnya dari luar?
Kalau mereka beneran sayang sama kucingnya, kenapa gak mereka bawa masuk sekalian aja kucingnya ke dalem kamar mereka?
See? People are ridiculous.

Dan sekarang aku malah ngerasa salah buat ngehalangin kucing-kucing itu masuk ke kamar. Ya gimana, gerakan reflek kan yah... Nanti paling aku kasih makanan atau apa gitu untuk si kucing...

Dan beneran kesel deh sama itu dua mahasiswi. Okay, the cats are cute. Tapi, apa mereka gak ngerasa apa, dengan keberadaan mereka di situ malah bikin kucing itu risih dan pilih loncat kamar sini? Udah gitu, masih aja difotoin..... Hhhhh. Manusia. Gak ngerti lagi, deh.

~~~

Speaking of cats, kemarin di area kampus, aku pulang sendiri, jalan di trotoar. Aku ngeliat seekor kucing di sebrang jalan, dan kucing satunya di sebrang yang lainnya, di mana aku lagi jalan. Mereka nyebrang, dan ketika liat satu sama lain, jalan mereka menjadi melaun. Romantis banget, sumpah. Hahaha! Mereka jalan lambat laun, sambil tatap-tatapan, dan di tengah jalan, mereka ngedeket, dan... they kissed each other!! X))

Udah ciuman, kucing A melangkah beberapa langkah, dan kucing B tiduran di tengah jalan, semacam seducing. Tidurannya soalnya kayak.. Gak diem. Aduh, susah deskripsiinnya, haha! Yang pasti itu tidurannya bener-bener macem menggoda gitu XD

Kucing A terus jalan ke sebrang asalnya, di mana ada mobil parkir dan dia nyiumin plat nomer mobil.  Sementara kucing B masih aja seducing di tengah jalan. Hahaha. Lucu. Kasian banget, kode gak kesampean! X)) Si kucing A mungkin kalau jadi manusia macem aku, sih. Tipe-tipe cuek gimana, gitu.. Gahaha.

Terus gak lama, ada mobil mau lewat situ. Mobil belum nyampe, si kucing B udah nyadar duluan, dan terus si kucing B jalan ke trotoar di mana aku berdiri.. Dari sebrang, pas mobil udah mulai ngedeket, si kucing A mungkin baru nyadar. Dia terus kayak yang kaget, nyariin kucing B, terus ngeliat dia lagi jalan arah trotoar. Mobil lewat, si kucing A lalu jalan, nyamperin ke kucing B. Hahaha! Bener-bener lucu! Terus aku senyum-senyum sendiri gitu liat kelakuan mereka, and then I took this pic of them:
Kucing A yang jingga, B yang abu
Hehe. Selesai cerita, terus aku pulang deh ☺

P. S. Keinget cerita tuh dua kucing keselnya ilang dong. Mihihi.

Syudah, ah. Aku harus siap-siap untuk acara jam 7 nanti. Bersyukur sempet nulis, akhirnya. See you in the next story! ^^

Sunday, December 28, 2014

Like A Broken Vase

Ever read this conversation somewhere,
"Here's a vase. Throw it!"
*throwing the vase*
"Is it broken?"
"Yeah"
"Here's, I got a glue. Now fix it."
.........
"Have you done fixing it?"
"Yes"
"Is it look like how it used to be?"
"No"

We all know that it is, not about a broken vase. Yes. It's all like we make mistake to someone and when we said sorry to them as if we're "fixing the vase", things might be not like how it used to be. Well maybe, if we remain with that person for a longer time, later s/he'll forget about it and things will just alright again.

But sometimes, whenever I did something wrong to someone, and I realize it, and I know that I have to apologize for that—which maybe I did—and yet I know things didn't work like how it used to be before the mistake—I wish to be a stranger again for that one. And the universe will conspires again for us to meet, and then we'll start it again from the very first time like, "Hi, I'm Dinda.", and things will be good and game, and I promise myself for not doing the same mistake again. Ever. 

"You're too honest", one said.

Well, I read that personality-thing which said that I'm that kind of person who speak my mind out and always need mouth-filter. Lol what. Yes, probably being blunt is in my blood. 

I hate being lied to, lying, white lies (even though I think it's kinda of bullshit for that even exist), or whatever things that have relation with lie. That's maybe why I can't stand it. You know, if at some point I have to lie, soon or later I'll revealed the truth. Being honest is good. And simple. And the important thing is, it is what it is. We don't need to make up a story like what the hell, this is reality. Not a fiction story.

This morning I realized that, yes, being honest is good. But being too honest, and speak something what's on your mind can be a bullet for your own self. For not everyone have a same track mind like you, for not everyone can't stand what's on your mind.


Yes. This writing is addressed for myself.



P. S. I'm sorry.

Saturday, December 13, 2014

18!

Hallohallohallooooooooooo!!!

Jadi ceritanya lagi di rumah, terus ngiseng buka blogger.com. DAN YA AMPUN TERNYATA AKU GAK NULIS SELAMA 2 BULAN! ðŸ˜±

*bersihin sarang laba-laba di pojokan*

Dengan post ini juga aku baru sadar ternyata umur blog ini udah 2 tahun. Whoa! :D

Jadi, hari ini, 13 Desember 2014, adalah H+2nya aku umur 18 tahun. Yeaayyy!!

Malem-malem, 10 Desember 2014, cuman ada bertiga di kamar. Aku, Rahmi, dan Nia. Si Dini udah pergi dari sore. Terus, entahlah gimana ceritanya, si Rahmi dan Nia bilang kalau jam setengah 8 mereka mau ada kumpul UKM gitu.

"Yaaa tega bangetsi kalian ninggalin sendiriii", I said.

"Gue sih gak akan lama, palingan juga sampai jam 9."

"Iya gue juga gak lama kayaknya. Orang kan kemarin udah rapat lama banget."

Ya sebagai anak polos sih gue percaya-percaya aja, ya. Tapi terus..

"Ayo, Mi. Pergi sekarang aja, yuk.." Kata Nia.

"Lho, kalian pergi bareng??"

"Iya, kan soalnya kita arahnya sama ke daerah yang fakultas bisnis sana itu."

Oke...

"Eh Mi, tar lo kalau udah kelar kumpulnya kontak gue ya, bareng aja lagi tar pulangnya.."

"Iya", kata Rahmi.

Terus pas mereka mau pergi, HP Rahmi yang baru—kurang lebih setengah jam—di-charge rencananya ditinggalin gitu sama dia.

"Aih, baru 30-sekian persen. Gue tinggalin aja lah."

"Lho, Mi? Katanya tar mau bareng sama Nia pulangnya? Tar gimana janjiannya?", Gue, beneran nanya dan masih mikir emang mereka mau pergi buat UKM-UKMan.

"Oh iya, ya.."

Berangkatlah mereka pergi. Terus aku sendirian gitu deh di asrama. Dan sebenernya pas itu entahlah kenapa tapi rasanya super ngantuk, tapi tetep aja berusaha melek, gak mau tidur sebelum ada yang pulang. Terus malah flashback.

A year ago, I was a girl who have sooooo many plans in her head.
A year ago, in a villa and a dark room, with so many people, I made my birthday wishes and then blew the candles.
A year ago, in every prayer, I never forgot about mentioning my plans and dreams to God.

And then I realized that the year went by, and I wasn't sit in somewhere-that-I-wished-I-was-there, but I was here, at Telkom University's dormitory. Then I wept.

I'm okay. I didn't understand God's purposes, but I'm okay. There might be a hidden message for everything that been through.

I stopped crying, and then I did a room-cleaning. Things are cool. Life's good.

Jam 9.15 PM, Nia nongol sendirian dengan muka yang mencurigakan. Gue udah kelar beres-beres, dan udah naik ke kasur sambil nengger wifi.

"Gak jadi balik bareng Rahmi?"

"Jadi, si Rahmi tadi ke depan dulu. Eh gue mau ke kamar Happy dulu ah."

Gak lama, si Nia dan Rahmi balik lagi dengan aneh gitu deh hahaha. Eh mereka mah emang suka aneh deng btw. *digiles*

Terus sekilas ngeliat Rahmi kayak naro sesuatu gitu, secara cepet, di kasurnya Nia yang deket pintu. Curiga gitu kan guee hahaha. Tapi ya bodo amatlah.

11 PM, udah pada di kamar semuanya, dan gue masih melek. Ndak bisa tidur.

"Nia ngantuuk? Tidur aja duluu." Kata Rahmi.

Gue, mikir, "Emang mau ngapain? Kok tidur aja dulu? Ah, bodo amat deh, Din.. Ndak usah ngarep disurprise-in hahaha"

Jam 11.30 PM, gue ketiduran. Kayaknya sih gitu.

Subuhnya gue bangun. See, nothing happened here.

Tapi pas gue buka mata, kayak ngeliat si Rahmi gitu lagi berdiri di tengah-tengah kamar. Tapi karena baru buka mata tahap pertama, ya mejem lagi deh hahaha. Tapi ya kuping mah ngedenger kaleee.

"Kipasnya nyalain", entahlah siapa yang bisik-bisik.

Terus bunyilah itu kipas yang suaranya kayak motor. Yha, mana bisa tidur lagi lah kalau udah begini...

"Di kamar mandi ada orang, ya?", tanya gue sambil setengah sadar.

"Iya, si Dini."

"Diniiiiiii, aku mau wudhuuuuuu"

"Ih gue mau pup", kata si Nia

"Gue dulu lah, wudhu doang jugak.."

"Gak ah, gue dulu, udah gak tahan banget ini"

Terus si Nia gedor-gedor kamar mandinya gitu deh. Yaudah deh bodo amat, pikir gue. Terus keluarlah si Dini. Dan ngedenger si Nia bisik-bisikan gitu sama Dini. Cuman gatau lah bisikin apaan..

"Bu Din, udah wudhu?", Tanya gue.

"Enggak Din, nanti dulu ah, badan Dini pegel-pegel."

Kaget gue dengernya asli. Ni anak tukang ngingetin sekamar buat sholat, bilang kayak gitu..

"Pegel-pegel kenapa emang?"

"Gak tau ini gak enak badan.."

Terus gak lama si Nia nongol deh dari kamar mandi. Pas gue turun dari kasur, di bawah kasur gue, tempat tidur nia, ada si Rahmi sambil bawa kue yang lilinnya mati satu. X))



GAGAL LO SEMUA BIKIN SURPRISENYA HAHAHA BUT THANKSSS!!!

Itu kan pas hari Kamis, kebetulan ngampus libur hari itu for the sake of 'hari tenang menuju UAS'. Jadi siangnya, kami nonton perdana Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, dehh.

Di jalan, (remember R? Yes, the one in this post), bilang katanya gak jadi pulang ke Indonesia winter ini. Iya, tadinya dia mau pulang, 14 Desember. Dan gak jadi. Due to some passport issue. First time I heard it, I believe it, that I kept myself quiet because I was too mad. I didn't reply any texts or chats or whatever people said on social media, saying 'Happy Birthday', for some hours. But then I think. Terlalu dadakan dan kok nggak ada yang bilang sih? R lying, I know. So I text R, saying, "This just a joke" and stuff.

"No one told you because I haven't told anybody about this. Chillax. There's still summer."

Still, I don't believe it. So I did my life as it should be. Replying the messages and birthday stuff and whatever..

Tapi tadi malem, kata mama sih emang beneran pulangnya ditunda. I don't wanna know for how long. What.

Malemnya, masih 11 Desember, jam setengah 9 udah tidur. Hehehe. Terus kebangun entah jam berapa, ngeread beberapa chat gitu, tapi nggak dibalesin, dan kemudian tidur lagi.

Bangun jam  3, baru nyadar kan semalem ngeread chat-chat gitu. Terus ada di chat Farah-Nining, video youtube. Demi apapun awalnya emang males buka videonya gara-gara kalau buka, pasti lemot deh HPnya, malesin. Tapi terus kan ada chatnya Nining, "Dibuka yah, capek tau buatnya.." Ya akhirnya sih dibuka tuh video. Dan jengjengjeng. YA AMPUN HAHAHA. Kerjaan nih si Farah dan Nining buat kek ginian ðŸ˜†


THANKSS KALIAN HAHA KAMPRET ITU FOTO LAGI JELEK-JELEKAN BARENG MALAH DICROP JADI MUKA AKU DOANG ðŸ˜†


Sekian deh birthday storynyaa. You know what? I may not really understand about God's purposes. But, I know that I have to feel relief for all of this.  He give me those amazing people around. Many amazing people. There are other people too that I didn't mention their names above. Here, in a new place, I thank Him for whatever things that going on. Couldn't be more happier!

Tadi malam, aku, yang ada di rumah, tiba-tiba ingin ke Sukabirus, lalu terpikir buat ngetweet, "Things that far away is always seems magnificent, isn't it?"
Udah ngetweet gitu terus keinget suatu cerita yang kayaknya aku baca di LKS bahasa Inggris pas SMA atau entahlah dimana pun itu. Here's the story..

A girl lived in a warm, small house. There, she always look outside the window, where a big house stands, and she saw it beautiful that she always wanted to go there. But she was too young, that her parents didn't allowed her to go to anywhere alone. But her curiosity is getting bigger and bigger each day that she escaped from her house and started to wander by herself. As she arrived there, at the big house, she didn't found any big-beautiful-house but it's only a big-ugly-abandoned-house. And from there, she saw a beautiful-small-house. As she walk, approaching that small-beautiful-house, she realized that that house is her home.

Ya kurang lebih gitulah ceritanya.. Terus aku mikir, apa bedanya aku sama the girl in the story? :) I saw that country is stunning as hell, but who knows, right? Idk..Well, this doesn't mean that I don't want to go there anymore. This just meant that I knew that what I have to do right now is just live in today, where I stand right now. Not wondering about what would happen over there, because however, those are only an imagination which sometimes haunt me.

I shouldn't think about future though. Let them be a mystery. Because it really is a mystery. I mean, orang tua yang kena stroke atau kanker atau penyakit jantung hari ini nggak pernah terbayangkan kan pas masa kecilnya atau masa remajanya bahwa dia bakal kena penyakit tersebut? Atau bahkan presiden Indonesia sekarang yang dulunya seorang tukang kayu, apa pernah terpikir di benaknya pas remaja bakal jadi presiden? Atau ya, programmer hari ini, di mana belasan tahun yang lalu mungkin punya cita-cita cliche semacam mau jadi polisi atau dokter atau tentara, gak pernah kan terpikir sebelumnya mau jadi programmer? :)

And that's that, people. I don't know what would happen to me, next 5 years from now, or maybe next year, next month, or even tomorrow.. What I know now is: I'm here as myself right now, and I let God and universe conspire to help me on whatever things that I face in life, and I'll let myself drawn, surrender in His way.

Thanks for reading tho', peeps! See you! ☺


*btw, iya nyadar kok itu tulisan subjeknya ada yang pake aku, gue, dan I. Gak konsisten yehh?? Hahaha. Enjoy the story! *cheers*

Wednesday, October 15, 2014

October 15, 2014

Hah. Selamat pagi.

Post ini mungkin bakalan berisi curhatan atau apapun yang ada di kepala yang pasti 1 hal dan lainnya gak ada hubungannya sama sekali :))

Jadi gini, semalem kan tidur nyenyak banget. Bangun bahagia karena ngerasa fully-rested. Terus semangat mau belajar fisika buat UTS besok.
Terus, beranjak dari kasur. Ke kamar mandi. Selesai. Lapar. Beli makan. Kekenyangan. Malah jadi males. Dan ini lagi ngebangun semangat gitu deh ceritanya. Kangen nulis. :))

Kata hasil tes sidik jari, gue termasuk orang yang rajin dan kalau males tuh berarti ada yang salah sama diri gue. Kalau dijelasin secara scientific, gue lupa gimana penalarannya. Yang pasti, katanya, gue tuh gak boleh diem. Karena sumber energinya dari hal-hal kinetik. Ah elah, ribet amat kayaknya yak. Intinya, gue butuh olahraga for my brain's sake. Terus dari tadi gue jadi olahraga kecil-kecilan gitu deh. Dan sekarang malah ingin renang. Ya ampun. Terakhir renang kapan sih...

Terus gue ingin liburan ke tempat yang penuh oksigen. Sumpek di sini... Hhhh.

_______________________________________________________

Eh geli gak sih sama yang macem the one and only problem that one had is love. Yaelah. Gini ya, layaknya bahagia, galau adalah pilihan :D

Eh ini ngetik dari HP, ingin insert picture gak tau gimana caranya. Haha.
Ada gambar, isinya quote gini:

Everyone should smile.
Life really isn't that serious.
We make it hard.
The sun rises.
The sun sets.

We just tend to complicate the process.

Pasrah aja kalau ada orang yang pilih pergi dari hidup kita. Toh, kalau semua baik-baik aja, kalau orang itu emang nyaman sama cara hidup kita, klop sama kita, ya dia pasti gak akan kemana-mana kok. So, why bother to chase something that not belong to us? Eh, this not only about love lho ya. Berlaku hampir di semua case.

_________________________________________________________

Ya ampun dah, baru aja kenal. Call me having a trust issue, I don't care.
Eh jangan-jangan gue doang lagi yang bingung sama banyak banget maba yang cinlok? :))

_________________________________________________________

You know what, masalah yang Telkom punya tuh yaitu, terlalu banyak lahan kosong yang gak injek-able. Lo bayangin deh, secara denah, gedung LC sama TUCH tuh cuman tinggal lurus gitu. Tapi karena gak ada lahan sebagai jalan yang layak untuk diinjak, kita harus muter lewat poliklinik -> asrama -> parkiran gersang macem gurun -> TUCH. Atau opsi 2: ke luar gerbang Tel-U -> masuk gerbang IM -> lurus terus sampai pengkor, nyampe TUCH. Opsi 3: ke luar LC -> belok menuju danau galau -> lewat FIK -> belok kiri ke TUCH.

Atau dari gedung A dan B mau ke T-mart yang sama aja cuman lurus doang gitu, harus muter juga karena ada lahan kosong yang gak injek-able. Udah ah males juga ngejabarin rute muternya. Haha.

_________________________________________________________

Yap. Akhirnya giliran gue buat pake kamar mandi. Haha, iya. Ini nulis sebenernya sambil ngantri mandi jugak sih :)) gotta go for shower and physich. Bye. Ttyl. C u.

Saturday, September 13, 2014

Sebulan.

Ingin nulis dari kemarin-kemarin, baru kesampaian malem ini. Sibuk bener deh, sumpah.
But, speaking of which, I really. Really. Really. Love this kind of progress.

Kehidupan di SMA sama kuliah tuh bener-bener beda. Entah emang kehidupan SMA dan kuliah yang beda, atau mungkin emang cara hidup gue aja yang beda..

Kalau pas SMA, gue tidur selalu jam 1-3 malem, sekarang udah nggak lagi. Paling lama tuh jadi jam 12. Haha. Awal-awal asrama sih sempet tidur jam 2. Makin sini kebawa sama temen-temen sekamar yang jam 9-10an udah pada tidur. Bukannya apa sih... Horror bok, kalau bangun tengah malem sendirian tuh! HAHA! IYA! Gue parno! Kenapa? Jangan tanya deh ya sebelum gue keluar dari asrama. Hehe. Hehe.

Pas SMA, yang namanya scroll timeline twitter tuh tiap waktu! Akhir-akhir ini, buka twitter kalau inget doang. Atau kalau lagi ingin update aja. Gak begitu banyak nge-scroll. Al hasil? Jadi kudet. Tapiiiiii, I found something that more exciting than to scrolling my phone. It's to live around people. To actually have a conversation with them and actually be there with them.
Gue ngelatih diri, kalau lagi bareng temen, yang namanya HP tuh disakuin. Ditaro. Dicuekin. Eh enggak deng. Gak dicuekin jugak sih. Dicek juga, tapi sesekali. Barangkali ada yang penting :)) Karena, ketawa dan bagi-bagi cerita sama real person itu jauh lebih asyik ketimbang ngoceh di media sosial :D
So guys, if you want to reach me or something, just do it via LINE. Grup jurusan dan kelas pada pake LINE soalnya. Jadi LINE lebih sering dibuka ketimbang twitter, whatsapp, atau apapun lah. Hehe.

Oh ya, dosen! Enggak, gue gak mau lah ngomongin dosen yang kurang cocok. Mungkin bukan kurang cocok. Tapi cuman belum adaptasi sama cara pengajarannya aja. Yang pasti, so far, dosen yang paling favorite tuh ya Dosen Kalkulus I! Dan ini gak ngada-ngada. Beneran deh! :D
Mungkin, sebagian dari maba-miba teknik pada ngenes ketemu si kalkulus ini. Lo tau, pertama kali gue liat SKS selama 8 semester aja, gue takut ngeliat kalkulus sama fisika. Even though basically I love Math since I was in elementary school, but still! Trauma pengajar pas SMA yang bikin gue takut ngehadapinnya.
Tapi Bu Dosen Kalkulus I ini yang bikin beda. Dua jam ada di kelasnya sama sekali nggak berasa. Namanya Bu Endang. Pertama kali masuk udah dapet tugas. Dan tugasnya adalah.......... nulis mimpi! :D Thing that I love the most! :D Si Ibu ini, selain ngajarin caranya bermimpi, dia juga ngajarin untuk bahagia. Untuk mensugesti diri dengan hal-hal positif, dan gue suka banget cara dia ngajar. Perlahan, jelas, bikin ngerti. Walaupun emang mata gue yang mulai lelah karena 2 kelasnya ada di jam rawan ngantuk, entah gimana ceritanya pasti ujung-ujungnya seger dah ini mata :)) Macem si ibu tau, kalau mungkin, banyak anak-anak yang mulai ngantuk. Dia seling pake cerita-cerita. Baru dah matanya seger lagi :D

Oh, belum afdol rasanya kalau belum ngenalin tempat-tempat di Telkom University. Selama sebulan ini, gue demennnnnn banget sama yang namanya nongkrong di Learning Center alias LC! :D Gedung LC ini ada 5 lantai. Gue paling sering nongkrong di lantai 4, di ruang Audio yang adalah bagian dari lantai 3 (perpustakaan). Perpustakaan LC ini emang 2 lantai. Lantai 3-4. Bukunya ada banyak banget sih. Sayangnya, novel-novel luarnya banyaknya yang terjemahan, bukan yang asli. Terus, di ruang audio itu, disediain DVD-DVD buat nonton. Dan, PC+jaringan internet yang untuk standar Indonesia, tergolong kenceng mampus. Udah gitu, di perpustakaan ini disediain kopi dan teh gratis :D

Pertama kali ninggalin rumah buat tinggal di asrama yang bikin gue sedih adalah: Ninggalin jalan Pahlawan dengan kestrategisan lokasinya yang mau ke mana pun gampang. Dan yang paling penting, jajanan di sekitarnya. NAH! Minggu awal-awal di asrama sumpah gue enek banget sama makanannya. Eh terus dikenalin sama Jalan Sukabirus. YA AMPUN BOOOKKKKKK!!!! Jalan Pahlawan aja kalah! Lo tau gak? Dari mulai jajanan Sunda, Betawi, Padang, Medan, Eropa, Jepang, semuaaaa ada di Jalan Sukabirus :D tapi gak usah expect yang masakan Eropa bakalan seaduhai yang aslinya. Namanya juga makanan Eropa kantong mahasiswa.. Ya begitu dehh haha :D Oh ya, ada coffee shop juga di Sukabirus. Ingin nyoba sih dari kapan.. Cuman belum kesampaian aja sampai sekarang.. Ya abis.. bukanya sore ke malem. Bukan jam-jamnya ngeluyur. Pokoknya ya, kalau udah lelah kuliah, kadang langsung pulang ke asrama aja, gitu... Udah gitu diem dah di kamar, makan via delivery :)) Gaya amat yak, delivery? Tapi deliverynya bukan macem junk food gitu, kok. Harga makanan-makanan delivery tuh kisaran 10-15an lah. Mayan lah pokoknya haha

Udah dah, segini dulu ceritanya. Begadang kali ini gue persembahkan untuk fisika tercintah, sebenernya.. :'))

Wednesday, August 13, 2014

Hey, It's Been A Week!

Ada banyak skenario dari Tuhan yang gue nggak ngerti. Banyak banget. Ada yang bilang, kita nggak bisa lari gitu aja dari masalah karena semesta sebegitu cermatnya. Semacam kita udah dikasih 'jatah' masalah masing-masing. Jadi, kalau misal kita punya masalah terus lari ke tempat baru, katanya, bukan hal yang nggak mungkin kita bakal nemu masalah yang sama di tempat baru itu. 

Ya begitulah. Serius amat bacanya, Mz, Mb.  Nyelow aja dah, masalah itu cuman isuli~ eh. Ilusi maksudnye~

Mungkin, hal yang sama juga terjadi bukan cuman di masalah doang. Tapi di semua hal. In my case, God gives me those ridiculous people surround me, and I thank God for them. XD

Di hari pertama masuk asrama, bunyi tengtong-tengtong di Line udah yang paling berisik! Sumpeh dah. Jadi, gue kan jurusan Ilmu Komputasi nih, terus nemu grup FBnya dari jauh-jauh hari sebelum asrama. Lama kelamaan, pada bikin grup Line gitu yang sekarang anggotanya udah nyampe 100 lebih. Gile kan tuh X))
Eh iya, balik ke hari pertama. Mbok ya, masa, hari pertama datang malem-malem ya, itu di grup udah pada ketemuan aja mereka, dan main PES di salah satu kamar Maba X)) yang cowok doang sih ini, cuman ya kocak aja haha :D dan tadi sore udah pada ngomongin Dota buat turnamen Dota tahunan yang diselenggarain sama Telkom. Udah canggih bener dah pokoknya ini kampus X)) 

***

Entah hari ke berapa, si N temen sekamar gue, sekongkolan sama gue ngejailin si R yang lagi mau mandi.
R: "Mau mandi ah"
Masuklah dia ke kamar mandi. Nggak lama dari itu..
N: "Eh Din, matiin lampunya yuk! Lo matiin lampu kamar, gue yang kamar mandi"
D: "Ayok!!"
*ctak*
D: "Yahhhh, mati lampuuuuu"

Dari situ tuh ya, gue sama si N udah nggak kuat ngakak-ngakak. Si R masih di dalem kamar mandi ngomong, "Yahh gimana ini.. aaaahhh~" gitu-gitu dah pokoknya =))

D: "Eh N, itu laptop lo masih nyala, tutup buruan!"
N: "Oh iye, bener!"

Ngibrit lah dia ke laptopnya. Si R keburu keluar pake handuk dan si N belum sempet ngurusin laptop.
N: Yah, untung aja ini laptop tadi gue pakein batere."

*ngakak kejang sambil megang HP yang lagi di-charge dan lampu indikatornya nyala*

R: "Kok bisa mati sih ini..."
R: *liat sekring*
R: "Oh iya ini mati nih sekringnya.."
R: *Nyetrekin sekring*
R: "Loh kok masih mati, ya?"
R: *nyetrekin lagi*

Nggak kuat lagi bener dah gue sama si N ngakak-ngakak X)))

R: "Jangan-jangan tokennya abis lagi.."

=)))

R: "Kalian pada ketawa kenapa sih dari tadi?" 
R: "Wah..."
R: *nyetrekin stop kontak lampu*
Lampu: *nyala*

R: "Idih kalian mah jailin nihhh"
D: "Ya lagian elu dari tadi kita ngakak gak bisa berhenti masa nggak nyadar sih?" 
R: "Ya kirain kalian lagi ngetawain apa gitu..."

Dhuarrrr =)) 

***

Ini yang absurd dari telkom, kejadian hampir tiap hari, gue mah udah nggak ngerti lagi pokoknya =))
Jadi ya, si gedung asrama tuh kan 4 lantai. Nah, di asrama putri, itu tuh penuh sama jemuran, Bok! =))
Dari lantai bawah sampai atas tuh pada ngejemur digantungin di jendela gitu. Canggih bener dah itu orang-orang bisa kepikiran gitu =)) Ya mending sih kalau yang ngegantungin baju doang, kata anak-anak grup Line, ada yang ngegantungin you-know-what juga =)) Ya maksud gue mah ya, yang begituan mah dijemurnya di dalem kamar aja keleus =)) Lagian tuh anak-anak pada nggak ada kerjaan bener dah merhatiin jemuran. Gue mah kalau lewat sih cuek-cuek aja nggak liat-liat itu jemuran apa aja. Lagian mata nggak bisa liat yang jauh-jauh juga kann X))

***

Ya begitulah cerita awal-awal di sana. Seneng sih XD
Seneng tapi baru seminggu aja udah balik 2x gue mah X)) Abisnya ya, makanan di sana bosenin, Mbok! Nggak kayak di Jalan Pahlawan yang setiap harinya bisa ganti menu :))

See you! :*

Sunday, July 27, 2014

Surrender. Berserah.

Lama nggak post, ya? :) Hehe.

Entah sih kenapa. Padahal sebenernya ada bahan post yang belum. Tentang album ke-3nya Adhitia Sofyan. Tapi entahlah...

Dibilang sibuk nggak begitu padahal. Cuman minggu-minggu ini doang sibuknya. Sebelum-sebelumnya senggang. Entahlah kenapa, terakhir post itu Juni ya? :))

Well, so much things happened lately. Sebulan terakhir banyak belajar tentang hidup.

(Ceileh, haha)

Tapi serius.

Disadarin sama Tuhan bahwa nggak perlu buru-buru. Bahwa rencana manusia belum disetujui sama Tuhan itu nggak apa-apa. Bahwa yang namanya 'legowo' itu nggak segampang yang diomongin. Tapi alhamdulillah bisa :)

Kata @__azza, "Apa yang semesta kasih, kamu terima."

Dan saya sekarang baik-baik saja, karena seni berserah itu maha hebat! :D

Doa saya setiap hari menjelang pengumuman SBMPTN, "Ya Tuhan, saya pasrah kemanapun jalannya yang Engkau kehendaki." Sampai di titik dimana saya berhenti berdoa, karena Tuhan Maha Tau segala yang ada di hati umat-Nya :)

SBMPTN nggak lolos. Telkom University, awalnya gugur karena masalah administrasi. Salah liat deadline pembayaran. Nggak apa.

Udah cukup lama ada rencana study abroad. Ke Jerman. Dan nggak banyak orang tau. Ini, karena nggak bisa sekolah di manapun di sini, tadinya mau diperjuangin bener-bener. Imagine how excited I was! XD

Tapi, suatu hari, mamah penasaran nyamperin Tel-U. Ditanya dulu sih sebelumnya. "De, kalau misalkan ke Telkom bisa, mau nggak?" "Ya mungkin, kalau jalannya ke situ, ngurusinnya juga bakalan gampang. Tapi, kalau misalkan nanti Mamah diminta puluhan juta, mending gak usah."

Datang ke Telkom, nggak butuh 15 menit, nggak banyak ba-bi-bu, status pelajar saya di sana bisa diselamatin :'))

Nahan nangis. Jerman nggak jadi. Mamah pasti tau, makanya nanya lagi, "De nggak apa-apa telkom?" "Ya yaudah."

Terus nelepon Abang. Ditanyain lagi, "Terus kamunya mau nggak Telkom?" "Ya si mamah kan udah sampai ngusahain, Bang.." Dan mamah lagi sakit waktu itu..
"Jurusan apa?" "Computer science." "Emang pilihan kamu, kan?" "Iya sih, tapi.." "Ya udah ambil aja, kemarin kamu nangis-nangis takut nganggur 1 tahun. Sekarang dikasih telkom. Ini kesempatan ke-2, lho. Jangan disia-sia-in. Udah jangan sedih lagi. " And on and on and on. Long convo.

Di mobil nangis sendiri. Macet. Sambil mikir :)

Surrender.

Berserah.

Apa yang semesta kasih, kamu terima.

Semesta kasih saya Telkom. Harus saya terima.

Cari sisi baiknya. Ketemu :)

Dan saya sekarang baik-baik saja.

You know, in life, it is true that whatever seems bad is not actually that bad (and vice versa). All you have to do is just seek the good side of it. ;)



Those plans are not cancelled, but postponed. I'll be there someday, I promise myself.



Oh iya, selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Saya bahagia. Semoga kamu juga, ya ^^


Thursday, June 19, 2014

Semesta Itu Lucu

"Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi." - Perahu Kertas, Dee.
 Kutipan di atas emang bener, ya.

Jadi gini. Saya yang ingin keliling dunia, lanjut kuliah di luar negeri, luar kota, atau apapun lah itu, bukan rahasia lagi di blog ini. I'm so bored with this city. Don't get me wrong, Bandung is awesome, indeed. Apalagi ditambah sama wali kota baru yang superb dengan segala kreativitasnya yang kayaknya nggak abis-abis. Cuman ya... Kata lagu Brand New Day sih, "They say that we're dreaming too big. I say this town's too small." Iya. Semacam menelusuri jalanan Bandung tuh udah khatam. Saya, anak yang gampang bosen, butuh jalanan-jalanan baru buat ditelusuri. Suasana baru. Butuh pindah buat liat perbedaan. 

Usaha biar bisa pergi ke luar Bandung udah. Tinggal nunggu jawaban dari Tuhan. Lupa siapa yang nge-tweet gini: "Kalkulator manusia sama kalkulatornya Tuhan kadang beda." Iya. Kadang kita udah berencana, eh dikasih jalannya yang beda. Cuman yang pasti, untuk masalah kuliah, saya sudah memegang satu kunci buat tetep ada di Bandung. Iya. Tetep di Bandung. 

***

This one is about a friend of mine. "Aku masih ingin di Bandung," he said. 

Apa yang lucu? Dia udah megang satu kunci yang memungkinkan dia buat lanjutin pendidikan di luar Bandung. Iya. Luar Bandung. Bahkan untuk ke luar negeri pun adalah mungkin buat dia. Haha. Semesta itu lucu. Dan dia pun sama. Usaha biar bisa tetep di Bandung udah (dan masih ada yang bisa diusahain). Tinggal nunggu jawaban dari Tuhan juga. Diulang, "Kalkulator manusia sama kalkulatornya Tuhan kadang beda."

***

Jadi mikir, sebenernya kami ini apa? Keinginan sama possibility masing-masing dari kami nggak sinkron. Salah satu antara keinginan sama kemungkinan kami mungkin ketuker. Ah, nggak paham. Tuhan Maha Tau. Manusia cuman bisa nunggu jawaban. And I think that His miracle is real. Walaupun kemungkinan itu nggak ada, tapi kan keajaiban itu mungkin, kan? Iya, keajaiban. Miracle. Satu-satunya yang bikin saya nggak putus harapan. Tuhan itu baik. Semua itu mungkin bagi-Nya.

Yang pasti, kalau jawabannya saya harus tetep di Bandung sedangkan dia harus di luar Bandung, mau gimana lagi? :)
Berontak pun percuma. Surrender. Berlepas. Ikhlas. Pasrah. Tunduk. Terima. Kemana pun arahnya nanti, percaya aja, itu jalan yang paling baik yang Dia kasih. 

Entahlah ini mungkin cuman saya... Saya kadang ngerasa berat sebelah. Padahal kalau dipasrahin, ya kemana pun jalannya bakalan nggak apa :) Ini sekarang lagi belajar nerima kalau-kalau emang jalan saya ada di Bandung. Apa bisa diterima, ikhlas? Harus bisa. 

Mungkin, kalau pun jalan saya nanti tetep di Bandung atau dia di luar Bandung, pada akhirnya kita berdua nyampe di masing-masing dari keinginan kita. Cuman rutenya aja diputerin. "Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi". And that's really fine. It's surely okay.

Saturday, March 1, 2014

How To Stop Time?

Bukan. Tulisan ini nggak akan ngebahas tentang albumnya Adhitia Sofyan yang emang namanya "How To Stop Time". Tapi boleh lah, diselipin sedikit...

"Further along I could see how I wish that I knew how to stop time." - Adhitia Sofyan, Tokyo Lights Fade Away.
I'm a...

uhm...

I'm in this position where I think that I wish that I have a fast-forward button in my life. Wait, no.

I...

I do want to skip some particular things in my life but I also do want another particular things for not coming that fast. So I think that I need a stop button to fix something that I think it's wrong. Then I can keep pressing the fast-forward button without worrying those things for coming that fast.


Lo pernah nonton film pertamanya Raditya Dika yang judulnya 'Kambing Jantan', nggak? Ada satu scene yang sampai sekarang gue inget kejadiannya, dimana si bang Dika teriak, "STOP!" kemudian semua hal di sekitarnya nge-freeze, terus dia ngomong, "Kenapa sih semuanya harus pake bahasa Inggris? Cape bacain subtitle, tauk!" Ya kurang lebih scenenya gitu lah. Dan kemudian pas unfreeze, semuanya jadi ngomong pake bahasa Indonesia, termasuk si dosen bulenya. :))

Ya kadang, gue juga ingin bisa teriak, "STOP!" di tengah-tengah sekolah, keruwetan, rutinitas, atau apapun lah yang lama-kelamaan bikin muak. Teriak stop, and then crying all over myself, alone. Teriak stop, and staring at an emptiness. Stop, and deep breathe in and out and then being alright again. But unfortunately, this is not a Kambing Jantan movie. It's life, and it keeps going on. Bisa sih teriak stop gitu.. Tapi paling yang ada, orang-orang bakalan ngeliat gue dengan muka, "Ini anak kenapa? Waras?" :|

Nope. I just realized that it's not all about how to stop time. But it's all about me who's not ready yet. I haven't well-prepared yet to face what's there in front of me. It's all about me that have to manage the time. And it's all about me, worrying too much about God's plan which still a biggest mystery.

Yes after all, I can never blame the situation but myself.

Monday, February 10, 2014

February 10, 2014.

I woke up from a sleep at about 6 PM.

I remember that I slept to a 'question why'.
It wasn't actually 'a', but it's more like 'some' because literally it's not only one question.

So yeah, I remember that I slept to some 'questions why'.

Like..

What's the point of this? The point of going to school and get nothing on my brain or maybe got something but then forget it soon or later? Why should we waste our time on that? 10-frickin'-hours are not really that short time for a day, ya know?
You know, sometimes, I wish I was one of them. Whether it's Ed Sheeran or those bad boys and girls. By Ed, his dad said, "It's okay if you don't go to school if you want to be in art stuff." And by those bad boys or girls, they can always simply come to school whatever they wanted. Or not. Without caring about the absent. It's not like I want to do a wild stuff like smoke or come to a night life or having some 'fun' stuff like that. It just that I want to stop wasting my time in this kind of way. It's sometimes pointless.
I found that to learn something, it's a heart-will. I can never learn something if I feel like I don't want to. And I know that it is a wrong thing, but hey, what can I do?
Well, I just realized that maybe all I need is a month of free days. So that I can manage my time to make things right. To learn things by myself.

... And by that, I woke up from my sleep to an 'I want to disappear or simply just not exist'. To rid the routines. And to stop these burden.

Later on from bed that I slept on, I heard my sister asking to my Mom in the kitchen, "He said that he go to a college while working. Which college?"

Mom didn't answer.

"Mom? Which college?"

Well, my Mom is pretty busy with her activity so I don't think that she'll answer it.

And then, my sister went to the middle room of this house and asked him straightforward like, "Which college that you on?"

Yes, I can still heard her voice from that room. At first, I don't really care about it. Like, whoever it is, it just a dude who bought my Mom's cuisine and I honestly don't care, because it just my sister that curious about things a lot.

But then, I was up from bed and walked to the middle room to take my phone. I saw my sister, still talking with the guy. And I realized that.... he is blind...

Wait a.... he go to a college... while working... and I myself have a complete body that given by God, grumble over things like this?

What kind of world this is?

Sunday, February 2, 2014

Flappy Bird.

"OH SHIT!"
"FUCK!"
"AAAAKKKK!"
"OH COME ON!"
"DUDE!"
"MAN!!!"
"SHIT!"
"BITCH!"
"HAAAAAAA!!!!"

... begitulah kira-kira kata-kata yang nggak sengaja kelontar dari mulut gue pas lagi main Flappy Bird X)) Iye! Akhirnya hp gue ada gamenya lagi setelah sekian lama cuma dipake buat office dan social doang X))
pic via phandroid

Man, sumpah ya! Ini game laknat BANGET! Ini diinstall kemarin sore, 2 jam pertama main ini game, gue nggak bisa nembus score 10. Mentok mulu di 8, gile. :((

pic via memecrunch
Tapi lama kelamaan, jempol gue kebiasa juga, dan ta-daa~~~

NEMBUS 45!!! HAHAHAHAHA!! Dan sampai sekarang high scorenya masih 45. Stuck. Entahlah...

Pokoknya ya....

Ini game tuh...

Sebangsatnya game yang paling bangsat, gilaaaaaaaaaa!!!!! Stress sendiri gue maininnya, kesel. Entah yang bego tuh burungnya apa jempol guenya, gue nggak ngerti lagi, gaes... 8'))

Tapi ya, lama-kelamaan main game ini, gue jadi ngeh 1 hal. Entah ini cuman worked di gue doang apa semua orang juga, tapi yang pasti, menurut gue, game ini tuh ngajarin kita buat jangan takut jatoh.. :')

Kalau gue perhatiin, selama gue main game ini, seringnya si burung tuh kejedot kepalanya dibanding jatoh karena kurang cepet nge-tap layar hp... Yang berarti, gue kecepetan nge-tap hp.

Another lesson learned: In life, sometimes you don't really have to worry that much...

Sekian.

Wassalam.

*lanjut main Flappy Bird*

~~~\(´▽`)/

Friday, January 17, 2014

Apa sih yang dicari?

Apa?

Ha. Sometimes it's funny to think about life. What a parody to laugh at.

Kalau dipikir-pikir, manusia itu bego, ya? Pernah denger nggak di petuah-petuah agama, "Segala sesuatu di dunia yang kamu punya itu sebenernya cobaan"?

Segala: harta, jabatan, kecapainya cita-cita, dan lainnya.

Tapi "segala" itu yang kebanyakan manusia kejar. Obsesi buat memiliki "segala". Obsesi buat memiliki "cobaan". Cobaan itu masalah bukan, sih? Berarti, figuratively, manusia itu nyari masalah dong, ya? Hmm.

Lebih lucunya lagi, ketika manusia udah punya "segala"nya itu, it seems like they don't want to let it go when it comes to the time when those things are not belong to them anymore. Berarti semacam mereka itu seneng buat tetep punya masalah dong, ya? Hmm.

Tuesday, January 14, 2014

Li(f)e

What's with the title?
Well it's both mean "Life is full of lie" or "Lie is something that F you", if you know what I mean.

Dusta semua, dustaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Entah berapa kali ingin teriak gini. :))

Iya, semua.

Ulang.

SEMUA.

S

E

M

U

A.


Banyak yang dusta. Telinga saya capek ngedenger sesuatu yang berbau kebohongan. Udah terlalu banyak.

Kenapa sih harus bohong demi reputasi? Nggak capek apa pake 'topeng' terus? Mau kapan buka topengnya?

We are all a big faker in our own life, in our own way? Well, fuck. Well yeah, sometimes I feel like a big faker, too.

Damn.

Now I question myself a same question; "Nggak capek apa pake 'topeng' terus, self?"

In my case, I lie to people because some people can't stand my real-me. What is it again? Pencitraan? Yeah, such of. But I stay true to those whose on my side. Again, if you know what I mean.

Well, sebohong-bohongnya gue, seenggaknya gue nggak making up a story, sih. Gitu. Dan yang bikin muak tuh sebenernya yang gitu. Omongannya jauuuuuuuuuuuuuhhhh sama keadaan aslinya. Pitonjokeun-able lah pokoknya. Like you want to shout "Shut up" all the time, every time they create such a story.

Why can't people just give you a right statement instead of a wrong information which just lead other people to a wrong way? I honestly don't get this.

Oh right, they did it so that they can have something in life called benefit. FOCKING BENEFIT. Benefit for them is not for us, sometimes. That's what people do, isn't it? You know—creating such stories with masks so that they gain a good reputation or other people interested on them and then they gave them these benefits like money or certificates or friends or whatever...

I don't know, man. Maybe I have a 'lie radar' that can detect liar around me and then kill them on my brain—which just so evil, I know. But sorry, I couldn't stand a wrong data. I'm so sick of it, really.

So SHUT UP, BULSH! Be true for a second, can you? To yourself and if you can, be true to the world.

Friday, January 3, 2014

My Twittersphere

Perasaan rajin banget yeh gue post disini? Muahaha.
Yang ini sih sebenernya udah direncanain mau di post dari... ya, lumayan lama lah. Dan ada beberapa post yang udah direncanain buat di post jugak sebenernya... Mau di post 1 hari sekaligusin kan masa ajaaaa :))

Okay, jadi, ceritanya, beberapa hari—atau bahkan minggu—ini timeline yang diliat tuh timeline dari alter account ajaaa... Berasa lebih seru deh, asli :)) 

Di account dindakade tuh... gimana, ya.... 

Banyak account yang 1 timeline, tapi ngobrol aja enggak. Jangankan ngobrol, ngeRTin tweetnya aja enggak. Bahkan mungkin kalau mereka ngetweet, dibaca aja enggak (skip-reading). 


Ya begitulah... 
Jadi, sebenernya, fungsi saling follow itu apa?
Can I safely say, terlanjur saling follow-memfollow karena tau orangnya dan akhirnya kejadian yang kata koh Alex di tweet yang gue reply alias 'sungkan nge-unfollow'?
Well, alas... You do know that there's a pretty huge different between 'tau' and 'kenal', do you?

So, once upon a time ketika baru kenal sama yang namanya twitter, kita gue ngefollow orang-orang yang gue tau dan pada suatu masa ketika sebagian orang yang gue tau tidak menggunakan twitter sebagaimana mestinya, gue terjebak di zona 'sungkan nge-unfollow', gitu. I'm not the only one in here, am I? :))

Well, ya mau gimana lagi sih... Dibiarin aja jugak akhirnya mah... Gak suka tweetnya, ya nggak usah dibaca. Kalau menurut lo annoying banget, ya unfollow. They invented the unfollow button for some reason, yes?

Tapi semua berubah sejak gue punya alter account X)) timeline tuh berasa asik, seriusan. Gue follow orang-orang yang mau gue baca tweetnya aja. Di lock karena tweetnya cuman buat konsumsi sendiri aja. Semacam note to self gitu kebanyakan. Eh sarkastik ke hal-hal yang ribet di hidup juga ada sih. Ya pokoknya gitu lah haha. We are all need our own 'me time', aren't we? 


Karena ada suatu saat dimana lo ingin ngedumel tentang kehidupan nyata, dan gak tau mau ngomong sama siapa kecuali diri lo sendiri, dan lo nggak bisa cuman ngomongin hal itu di otak lo doang, no? Dan buat nyalurin dumelan itu, kalau nggak diomongin, ya di tulis, right? Dan sasaran empuk buat ngomel-ngomel itu ya twitter, innit? Dan lo nggak bisa marah-marah di twitter ngeganggu timeline orang layaknya orang-orang mau tau apa yang lo alamin. Malah, kalau orang-orang itu kasusnya kayak yang di atas, yang ngefollow lo karena tau lo doang, itu tuh udah pasti bikin risih orang itu. Dan sebagai manusia twitter, gue ngaku, gue suka ngerasa gue itu nyebelin di timeline. Apalagi kalau udah bawel tentang Ed... Yaudah, iya iya, maaf. :)))


Balik lagi ke alter account, itu satu-satunya follower tuh ya account dindakade. HAHAHA. :">
Kenapa? Karena berfungsi ketika gue on di HP dan ingin nge-RT tweet yang ada di timeline d____k_d_. Jadi gue RT dulu tuh si tweetnya dari d____k_d_. Nah, masuk kan tweetnya tuh ke timeline yang dindakade. Baru deh di RT lewat yang dindakade. Muehehehe.

Ya kalau di PC kan enak, bre. Bisa langsung RT ke yang dindakade walaupun dari d____k_d_ kalau pake tweetdeck.


Dan belakangan sering ngeRTin yang menurut gue worth to read sama orang-orang... X))

Oh dan baca timelinenya.... Gue cuman baca sekitar 15%-20% timeline yang dindakade. Kalau yang alter account dibacanya sekitar 85%-95%. Asik soalnya, nggak bohong :)) Kepikir buat mindahin 'following' yang di alter ke yang dindakade malah ini tuh. Cuman nanti kecampur gitu kan bingung bacanya ha ha. Iya, mungkin 85%-95%an following yang ada di alter account tuh nggak ada di following yang dindakade. :p


Speaking of twitter...


Tweets gue jadi 7rb sekian kan yaaa, asalnya 40rb sekian kan yaa ~~~\(´▽`)/
Yeeeh, mana lo tau jugak deng, orang lo nggak merhatiin, ya gak? :)))

Kenapa bisa? Ya dihapusin lah, kak :p
Tapi nggak satu-satu ngehapusinnya, sih. Ya bisa selesai pas tahun baru gajah kali kalau satu-satu ngehapusnya --"

Iya, banyak banget aplikasi online di luar sana yang menyediakan jasa menghapus tweets. Tapi kebanyakan dari mereka itu nggak full ngehapus. Kalaupun full ngehapus, ya beneran full sampai tweet lo nol.

Sebagai contoh, twitlan. Situs ini cuman ngizinin lo ngehapus sampai 2000 apa 3000 tweets terakhir lo doang. Iya, memang udah ketentuan twitter kalau nggak salah, bahwa tweets yang bisa di scroll di suatu account tuh cuman sampai sekian ribu.

Nah, sehubungan aplikasi yang pernah gue coba itu cuman yang ngehapus partial kayak twitlan doang, gue nggak akan ngereview apps yang lainnya. Ya pokoknya ada lah aplikasi online yang nge-delete langsung seluruh tweet lo. Gue lupa namanya. He he. :p

Ada juga yang ngedeletenya tuh yang ada di timeline doang. Ngerti nggak maksudnya? Enggak, kan? :))
Jadi gini, pas lo hapus tweetsnya, ceritanya di 'delete all', dan sukses, orang-orang yang ngunjungin timeline lo juga sukses buat nggak ngeliat tweet-tweet lo. Tapi, jumlah tweet yang ada di timeline lo—liat lagi screenshot yang dindakade. Iya, yang 7422, maksudnya—itu tetep ada, dan enggak nol. Nah yang kayak gini sebenernya nggak ngehapus tweet yang lo hapus tadi. Entah juga gimana cara kerjanya. Yang pasti, kalau lo download Twitter Archive di settingan lo ini:


Walaupun gue belum pernah nyoba teknik yang ini, entah kenapa gue yakin kalau di Twitter Archivenya tweet-tweet lo itu tuh utuh. Jadi database tweets lo masih kesimpen apik di perusahaan Twitter sono, gitu.

Kalau yang gue sih enggak. Buktinya? Nanti gue sisipin deh screenshot statik Tweet Archive yang dulu pas masih tweetnya 40rb-an sama statik yang sekarang-sekarang. Kenapa nanti? Karena PC gue lagi ngadat. Lagi. Entahlah apa dosa gue ya Tuhan... :( #halah1
Dan yap, Twitter Archive yang lamanya ada di PC ntu.. Ya gimana atuh, ya.....

update per January 18, 2014. Ini nih screenshotnya~

before
after

Nah, gue ngehapusnya pake suatu aplikasi buatan seorang hacker dari Paris. Jadi, kalau pake aplikasi ini, lo bisa milih tweet mana aja yang mau lo hapus. Dan aplikasi ini tuh menurut gue cuco' banget, men! Karena gue nggak mau tuh ngehapus semua tweet jadi nol. Gimanapun juga, ada lah tweet yang—ya.... menurut gue—bagi gue sendiri berguna. Biasanya dari RTan account-account bijak. #halah2 :)) Ya siapa tau aja kan suatu saat gue ingin diceramahin dan ya tinggal buka Twitter Archive aja, gitu. :p

Kalau mau aplikasinya, PM atau mention aja yak ke @dindakade. Aplikasinya nggak begitu dikenal juga. Entah memang sengaja dibikin nggak begitu nge-boom, sih. Ya takutnya sih emang karena sengaja nggak dibuat nge-boom. Soalnya ini aplikasi ciamik banget dah asli. Rasanya sayang banget kalau nggak nge-boom. Jadi ya, demi menghormati sang pencipta, kalau mau ya kontak gue aja yeh! :D

Eh iya, satu lagi.
Masih usum nggak sih yang auto-RT dari account-account nggak jelas gitu? Semenjak mantau tweet dari tweetdeck sih gue udah nggak liat lagi soalnya udah gue mute :))
Entah udah berapa kali jelasin ini, ini yang terakhir kali gue jelasin, ya. Buat ngebenerin account yang kena auto-RT gitu, lo buka di PC -> settings -> Apps -> Revoke access aplikasi-aplikasi yang sekiranya nggak jelas. Atau kalau lo nggak tau mana aja aplikasi yang gak jelasnya, revoke access aja semua.


Udahnya, demi keamanan, ganti password kalau bisa, ya. Soalnya bisa aja si aplikasi yang gak jelas itu nyimpen database lo termasuk password lo. Gitu.

Udah ah, sekian. Btw, ini bingung sih sebenernya lebih fit di post kesini apa ke dindakade.blogspot.com, soalnya ada tutornya X))
Yowes lah, tambahin aja labelnya gapapa kali, ya? :p

Sip deh.

Eh, P.S. I said ten itu anagram dari destiani. Just in case you ask, sih. Kalau enggak nanya juga nggak apa-apa sih, ngasih tau aja. Ha ha, bye.

Wednesday, January 1, 2014

Kampung Batu

Wihiiii. Hari ini gue sekeluarga ke Kampung Batu daerah Dayeuh Kolot. It's pretty fun! If I look back in time... Kayaknya ini tuh liburan sama keluarga lagi setelah kira-kira 2-3-4-5 tahunan deh... the time when anythings went right...
Ya pas beberapa bulan yang lalu sih ke Kuningan, nikahan sepupu. Inginnya sih sekalian liburan gitu. Taunya si Mamah tumbang, jadi ya ndak kemana-mana... ┐(´_`)┌

Oke, so, kampung batu.

Harga masuknya cuman 10.000 per orang. Ya murah kan ya kalau untuk sekedar nikmatin pemandangan. Ini nih panorama yang tadi di ambil:


Sebenernya asik sih tempatnya... Cuman sayangnya tadi tuh rame. Disana ada saung-saungnya gitu. Mau nyewa, cuman waiting listnya penuh banget. Bahkan nyewa tiker aja nggak bisa karena tikernya abis ┐(´_`)┌ jadi ya, kita tadi lesehan seadanya aja. Dari sekian orang cuman bawa 1 tiker kecil aja coba masaaa ┐(´_`)┌ yowes tapi, sih. Yang penting makan wakakak. Kalau diliat di parkiran sih kebanyakan wisatawan dari luar kota sepertinya..

Disini ada danau:




Nah di danau ini tuh bisa mancing. Cuma bayar lagi, gue lupa tadi 5rb apa 10rb lah. Pokoknya sekitar deh. Nah, untuk naik perahu yang kayak ada di gambar, itu bayar 5rb per orang.

Ada juga kolam renang. Bayar 25rb. Tapi tadi di tiketnya tulisannya 50rb. Entahlah. Tapi tadi mah bayarnya cuman 25rb, da.. :))



Lumayan enak sih ini kolamnya. Kalau nggak rame pengunjung tapi. Tadi pas baru nyampe penuh banget. Ya lama-lama sih sepi, jadi baru kerasa lumayan enaknya pas udah ±1 jam disana. :))

Nah, selain itu, ada juga flying fox (lupa bayar berapa. Ya sekitar, lah), refleksi ikan (bayar 10rb), sepeda santai (entah berapaan), trampoline (10rb), dan foto-foto (gratis, pake kamera sendiri :p)

Sekian deh postingan ini. Ndak nyangka juga beneran liburan di first day of the year gini haha. Ya semoga aja di hari-hari 2014 lainnya dipenuhin sama trip-trip ke tempat lain deh, aamiin. :D

Saturday, December 28, 2013

Kenapa sih?

Kenapa sih doyan banget ngurusin hidup orang kayak gak punya hidup sendiri aja?
Mind your own-fockin-business, people.

Kenapa sih doyan banget nyeritain tentang urusan atau hidup orang ke orang lain seakan lo tau seluruh cerita hidupnya?
Here's my rule: No one can ever tell any-shit about me, except my own self. No one. Wait a minute. Boleh deng. TAPI. Sebaiknya, under my confirmation. Dan harus it-is-what-it-is. Gak dilebih-lebihin, gak dikurang-kurangin. Dan penyampaiannya gak usah paralel. Kenapa? Cerita mulut-ke-mulut tuh suka ada dustanya. Nggak ngerti lah pokoknya. Ujung-ujungnya semacam ada di infortaiment televisi lokal yang apa-apa di lebayin.
And this is what I hate the most! Misal: Gue bilang, "Gue mau ranking 1 ah nanti pas semester 2." And then, a douche hear it and spread it to the world like, "Eh si Dinda katanya mau ranking 1 nanti semester 2." Ada 2 kemungkinan yang mungkin terlintas dibenak orang-orang yang ngedengernya. SATU. Orang yang berpositif-thinking yang ngersponnya dengan, "Oh iya? Wah, syukur sih kalau gitu, ya semoga aja beneran kecapai blablabla...." Dan gue bersyukur banget kalau emang responnya gitu adanya. Ucapan adalah doa, no? Tapi, DUA. Orang yang looking-down on people who will respond it with their own mind, "Alah, omong doang palingan. Impossible kalau dia leha-leha gitu mah." Man, SHUT THE HELL UP! Frankly, I don't really mind about what other people saying about me. But again. Ucapan adalah doa. Secara nggak langsung mereka tuh ngedoain gue, gitu... Dan seakan mereka tau banget gitu tentang rencana guenya gimana. Again, shut it. Makanya, kalau gue cerita sesuatu yang personal, I just tell it to a certain of people. Dan 'certain of people' itu bisa keitung jari, keknya. Yang bener-bener bisa gue percaya that they will shut their mouth to keep it just for them. Langka banget emang nemuin orang kek gitu tuh.

Kenapa sih harus ribet? Ribet? Tinggalin. Gitu doang kok repot.

Kenapa sih harus ngada-ngada dan aneh?
My other rule: If I shut my mouth up, then it is. I say nothing. So please don't make any-kind-of-statement-like-I-said-something. If you question things to me and I shut up, there is two possibilities. First, I think that what you asked to me is a rhetorical question. Second, I know in fact that you'll find the answer SOON, cause the answer is RIGHT THERE IN FRONT OF YOUR FACE. Don't be a lazy-bastard, yo!

Kenapa sih berasumsi-negatif seakan-akan yang lo asumsiin tuh bener?
Yang namanya asumsi itu ya perkiraan. Bukan kenyataan. Belum tentu bener. Jadi ya mending diem aja.

Kenapa sih semua orang nggak bisa ikutin rule kayak Will Grayson; 1. Don't care too much, 2. Shut up?
Kenapa?

Kenapa sih gak semua orang sadar akan tanggung jawabnya masing-masing?
Ngebebanin tanggung jawabnya ke orang lain seakan orang lain itu nggak punya tanggung jawab yang harus dia jalanin? Life will be more easy sufficient if people DO recognize what things that they have to do, no?

Kenapa sih orang nganggap kalau sesuatu yang baik buat seseorang itu berarti sesuatu itu baik buat semua orang?
Melek coba. Nggak semua yang baik bagi seseorang itu baik buat semua orang. Contoh simple? Morphin. Buat orang yang sakit keras itu baik, tentu. Tapi jelas, itu tuh nggak baik buat orang yang nggak kenapa-napa.

I don't get....















I don't know. Yes, maybe I'm an alien from Jupiter or somewhere cause sometimes I feel like I don't  want to talk with people. Some people. Annoying people.

Masih banyak kenapa-sih-kenapa-sih-lainnya yang saat ini gue lupa. Post ini kayaknya bakalan terus nambah.
Nada postannya judes? Emang. Biarin. Masalah? Bodo amat, ah. ( ˘˘̯)
Blame it to my bad-morning;

Wednesday, December 18, 2013

Fact that...

"Things change. Friends leave. And life doesn't stop for anybody." - Charlie, Perks of Being Wallflower.
No, I'm fine, alas. Today is my birthday. But I postpone this post to another day.

I learnt a lesson today, and I feel like I get slap by the fact. Fact that I put people on a special dimension of my life. Fact that some people leave, while some come, and some remain the same. Fact that I overrated people too much. Fact that I'm no one for some people that I thought they're special creature in my life. Fact that I wasted my tears for them. Fact that I'm just a past for them and have been deleted on their present dictionary. Well maybe they just forgot. Or maybe they don't and just pretending that they do. But will I be like them? No, I won't. I'll still remember them in my life even if it'll just be a memory. It's not that I'm a fool. It just that I thank them so much for at least once, to came in my life and create such a beautiful memory in my heart. I love you guys to the moon and back. But, I love them more, people whose remain the same upon me. No matter how much things change. I love them with all my heart. And I love Allah to gave me these people.


Bandung, December 11, 2013

17, 111213.

111213, tanggal cantik, katanya. Hahaha. Kebetulan, pas lagi 17 tahunan :">

Okay, so, what has happened?

Well, nothing much.
111213 tuh pas UAS terakhir. Malemnya tuh begadang. Tidur jam 2 kalau gak salah. Jadi, pulang sekolah tuh ya bobo ~~~\(´▽`)/

Aduh ini post late-post banget sih, ya.. Gak tau lagi gimana nyeritainnya -__- dan udah lupa juga sih sebenernya hahaha

But no, I'll never forget this:


HAHA, IYA! DISELAMATIN SAMA GOOGLE! :">
Ya emang sih, google will do the same to other google user, too. Tapi entahlah, asa seneng aja gitu ada gituannya di chrome haha :p Bedanya, kalau orang yang berpengaruh di dunia ulang tahun, kalau lambang googlenya di klik, itu bakalan masuk ke search result orang tersebut. Tapi kalau orang biasa, user google kayak gue gitu, masuknya ke profil g+ gue sendiri. X))

Well, at the end. Kelas ngadain acara ke villa. Di ciater. Ini villanya:

Tenang, itu si Pipit yang ke foto mah haha :p

Ini villa a to the n to the g to the k to the e to the r bener katanya. Bukan katanya lagi sih, emang beneran angker. Cuman gak akan gue bahas disini lah, gile. Males banget cerita yang begonoan di blog. Bukan males deng sebenernya. Nanti malah takut sendiri. X))


Back to my birthday.

Jauuuuh sebelum hari H, si mamah udah nanya-nanya, "Nanti mau di rayain gimana?" dan semacamnya. Dulu sih, emang ada rencana mau di rayain di rumah gitu, makan-makan, daaan sebagainya. Cuman, pas mendekati hari H, gue lagi dilema maksimal. Menyangkut masa depan, men (ceileeeh). Jadi nggak begitu antusias pas ditanya lagi, "Jadi mau gimana perayaannya?".
Jujur, nggak kayak pas 16th birthday, gue bikin list 16 wishes. Well, frankly I tried to. Di account yang @d____k_d_:


Maaf di sensor, ya. Cuman di konsumsi sama diri saya sendiri... ☺ Do'ain aja semoga wishnya terkabul :">

Btw, beberapa jam kemudian, I made another wish:

~~~\(´▽`)/
Udah dong coymen, cuman 2 wish hahaha :">

Eh iya, belum selesai ngomongin perayaannya.. Ya karena kelas pada ke villa, ya kenapa enggak sekalian aja rayain kecil-kecilan disanaaa? Well, tadinya sih nggak akan ikut ke villa. Due to some reasons; liburan cuman 2 minggu dan gue punya banyak banget hal yang harus diselesain. Dan bahkan, 2 minggu tuh kurang banget. Gitu.
Tapi ya akhirnya ikut. Maksudnya, kapan lagi, sih? It won't happen for twice kan, ya? Iya.. So I asked my Mom to cook a meals and bake a cake. Dan ya udah, gitu ajaaa... Makan-makan dan niup lilin di villa :))

Kiri: Kezia. Tengah: Mei. Kanan: Me, obviously.

Kenapa gelap? Karena sedang mati lampu pemirsaaa ~~~\(´▽`)/
Iya, parah banget kan, ya? Itu mati lampu dari jam 3 apa 4 sore sampai jam 11 malem. Katanya gara-gara ada petir sih itu. Terus gardunya rusak. Jadi aja.... But it was really a fun experience, no lie. ☺

Some people asked me, "Mau kado apa?" Frankly I don't want anything, alas. All I want is my one and only wish to come true. Ed's concert is actually only an optional. Well, I want it. But this one... I really really really reeeaaaalllyyyy want it. ☺

So that was my birthday. See you next year! ~~~\(´▽`)/

Btw lagi seneng banget ini pake emot \(´▽`)/




~~~\(´▽`)/

Promise.

I woke up to a thought today. A thought of something that remind me that I have a promise. To several things which make it some promises. Yes, a promise to my best friends. To anyone who look down on me. Even to my other blog. And the hardest promise one is to myself.
Then I realize I can't stay like this to fulfill 'em. Can't remain the same. Need a movement. Which more, way better than this. 

And by this post, I promise myself to fulfill all the promises.

Just.

Stay.

Back.

And.

Watch.

Me.