Sunday, July 27, 2014

Surrender. Berserah.

Lama nggak post, ya? :) Hehe.

Entah sih kenapa. Padahal sebenernya ada bahan post yang belum. Tentang album ke-3nya Adhitia Sofyan. Tapi entahlah...

Dibilang sibuk nggak begitu padahal. Cuman minggu-minggu ini doang sibuknya. Sebelum-sebelumnya senggang. Entahlah kenapa, terakhir post itu Juni ya? :))

Well, so much things happened lately. Sebulan terakhir banyak belajar tentang hidup.

(Ceileh, haha)

Tapi serius.

Disadarin sama Tuhan bahwa nggak perlu buru-buru. Bahwa rencana manusia belum disetujui sama Tuhan itu nggak apa-apa. Bahwa yang namanya 'legowo' itu nggak segampang yang diomongin. Tapi alhamdulillah bisa :)

Kata @__azza, "Apa yang semesta kasih, kamu terima."

Dan saya sekarang baik-baik saja, karena seni berserah itu maha hebat! :D

Doa saya setiap hari menjelang pengumuman SBMPTN, "Ya Tuhan, saya pasrah kemanapun jalannya yang Engkau kehendaki." Sampai di titik dimana saya berhenti berdoa, karena Tuhan Maha Tau segala yang ada di hati umat-Nya :)

SBMPTN nggak lolos. Telkom University, awalnya gugur karena masalah administrasi. Salah liat deadline pembayaran. Nggak apa.

Udah cukup lama ada rencana study abroad. Ke Jerman. Dan nggak banyak orang tau. Ini, karena nggak bisa sekolah di manapun di sini, tadinya mau diperjuangin bener-bener. Imagine how excited I was! XD

Tapi, suatu hari, mamah penasaran nyamperin Tel-U. Ditanya dulu sih sebelumnya. "De, kalau misalkan ke Telkom bisa, mau nggak?" "Ya mungkin, kalau jalannya ke situ, ngurusinnya juga bakalan gampang. Tapi, kalau misalkan nanti Mamah diminta puluhan juta, mending gak usah."

Datang ke Telkom, nggak butuh 15 menit, nggak banyak ba-bi-bu, status pelajar saya di sana bisa diselamatin :'))

Nahan nangis. Jerman nggak jadi. Mamah pasti tau, makanya nanya lagi, "De nggak apa-apa telkom?" "Ya yaudah."

Terus nelepon Abang. Ditanyain lagi, "Terus kamunya mau nggak Telkom?" "Ya si mamah kan udah sampai ngusahain, Bang.." Dan mamah lagi sakit waktu itu..
"Jurusan apa?" "Computer science." "Emang pilihan kamu, kan?" "Iya sih, tapi.." "Ya udah ambil aja, kemarin kamu nangis-nangis takut nganggur 1 tahun. Sekarang dikasih telkom. Ini kesempatan ke-2, lho. Jangan disia-sia-in. Udah jangan sedih lagi. " And on and on and on. Long convo.

Di mobil nangis sendiri. Macet. Sambil mikir :)

Surrender.

Berserah.

Apa yang semesta kasih, kamu terima.

Semesta kasih saya Telkom. Harus saya terima.

Cari sisi baiknya. Ketemu :)

Dan saya sekarang baik-baik saja.

You know, in life, it is true that whatever seems bad is not actually that bad (and vice versa). All you have to do is just seek the good side of it. ;)



Those plans are not cancelled, but postponed. I'll be there someday, I promise myself.



Oh iya, selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Saya bahagia. Semoga kamu juga, ya ^^


No comments:

Post a Comment