Thursday, July 25, 2013

Dear my oldself

Daritadi tuh sibuk milihin old tweets buat dihapusin.. Sambil baca tweet-tweetnya, visual aku tiba-tiba ngebawa ke waktu-waktu itu. Hahaha. Funny.
Ada tweet yang wonder /eh wonder apaan sih bahasa Indonesianya/ ya semacam ingin tau gitu, apa yang bakalan terjadi. Sekarang, pada tanggal dua puluh lima Juli dua ribu tiga belas jam delapan malam, aku udah ngejawabin pertanyaan-pertanyaan itu.

Dear my oldself,
kamu dulu bertanya, kalau kamu gak masuk SMA yang ada di jalan Cihampelas, kamu mau pilih mana. Kamu keras kepala karena kamu cuman mau kesana. Here's the answer. Mom still make you choose a school which located at Yudhawastupramuka 4. Dan pilihan keduanya akhirnya bukan 10. Tapi 16. Dan kamu akhirnya sekolah di 16. Tapi cuman setahun. Dan mutasinya jadi. Tapi bukan ke yang di jalan Cihampelas; ke 14. Kamu harus tau, dulu kamu bisa aja masuk ke yang di jalan Lengkong. Cuman yaudah lah ya. Dan tau gak? Buat aku, sekarang aku gak peduli aku sekolah dimana. Aku belajar bahwa dimanapun aku ada, semua sekolah negeri tuh sama aja. Ada rasa nyesel sebenernya. Aku terlambat sadar, bahwa kayaknya sekolah swasta yang nganut sistem internasional dan sekolah SMK yang udah menjanjikan prospek kedepannya bakalan lebih bermanfaat buat masa depan. Tapi yaudah lah ya.
Kamu bener loh, tentang 'obsesi tinggi' kamu. Cuman dulu, kamu ngeliatnya kurang luas. Sekarang, aku udah belajar, bahwa obsesi tentang mimpi atau apapun tuh gak harus punya satu obsesi yang ketika gagal, aku harus nyari obsesi lain buat ngegantinya. Obsesi itu ternyata bisa di'rakus'in. Kamu boleh punya banyak obsesi. Bahkan bakalan lebih baik kalau kamu punya banyak obsesi. Jadi, ketika satu obsesi gagal, kamu gak perlu sedih dan berusaha keras buat nyari obsesi lain. Kamu punya cadangan. Dan cadangan-cadangan itu tuh semacam 'jalan lain' buat ngecapai tujuan dari obsesi itu sendiri.
Kamu tuh... labil di keinginan, ya. Dulu, pas SD kamu ingin jadi guru/ dosen matematika karena suka matematika. Pas SMP ingin jadi Interior designer. Wartawan. Arsitek. Dan akhirnya sekarang ingin kerja di perusahaan ternama dunia. Plus jadi traveller.
Kamu tau gak, tweet-tweet kamu yang bilang 'males sekolah' setiap tengah hari di pertengahan tahun 2011 tuh pada akhirnya jadi tweet 'kangen sekolah' di pertengahan tahun 2012nya. Bahkan kadang sampai sekarang. Sebenernya bukan sekolahnya; tapi orang-orangnya.
Kamu tau, aku belajar bahwa kalau hidup, aku gak bisa milih siapa aja yang harus stay di kehidupan aku. Ada kalanya orang-orang pergi dari kehidupan aku dan aku gak bisa berbuat apa-apa selain ngerelain mereka. friEND. Friend meant to be end, sometimes. They said, friendship will end when every person stop sharing some stories. And it's kinda of true. Dan kadang, bukan karena keputusan mereka yang memilih untuk pergi. Tapi, aku yang kadang lebih memilih diam dan melihat mereka pergi. Sekaligus melihat orang-orang baru yang datang memperkenalkan diri mereka ke kehidupan aku. Dan siklus ini pasti bergilir secara terus-menerus. But you know what, oldself? Somehow I missed them. For our laughed. Stories. Crazy mind. Carefree. And cheerful.

Dear oldself, mungkin aku emang baru 'beresin' tweet-tweetnya di bulan tujuh tahun dua ribu sebelas. Entah post-an ini bakalan di update apa enggak nantinya. The thing is, everything has changed.

No comments:

Post a Comment