Apa?
Ha. Sometimes it's funny to think about life. What a parody to laugh at.
Kalau dipikir-pikir, manusia itu bego, ya? Pernah denger nggak di petuah-petuah agama, "Segala sesuatu di dunia yang kamu punya itu sebenernya cobaan"?
Segala: harta, jabatan, kecapainya cita-cita, dan lainnya.
Tapi "segala" itu yang kebanyakan manusia kejar. Obsesi buat memiliki "segala". Obsesi buat memiliki "cobaan". Cobaan itu masalah bukan, sih? Berarti, figuratively, manusia itu nyari masalah dong, ya? Hmm.
Lebih lucunya lagi, ketika manusia udah punya "segala"nya itu, it seems like they don't want to let it go when it comes to the time when those things are not belong to them anymore. Berarti semacam mereka itu seneng buat tetep punya masalah dong, ya? Hmm.
Friday, January 17, 2014
Tuesday, January 14, 2014
Li(f)e
What's with the title?
Well it's both mean "Life is full of lie" or "Lie is something that F you", if you know what I mean.
Dusta semua, dustaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Entah berapa kali ingin teriak gini. :))
Iya, semua.
Ulang.
SEMUA.
S
E
M
U
A.
Banyak yang dusta. Telinga saya capek ngedenger sesuatu yang berbau kebohongan. Udah terlalu banyak.
Kenapa sih harus bohong demi reputasi? Nggak capek apa pake 'topeng' terus? Mau kapan buka topengnya?
We are all a big faker in our own life, in our own way? Well, fuck. Well yeah, sometimes I feel like a big faker, too.
Damn.
Now I question myself a same question; "Nggak capek apa pake 'topeng' terus, self?"
In my case, I lie to people because some people can't stand my real-me. What is it again? Pencitraan? Yeah, such of. But I stay true to those whose on my side. Again, if you know what I mean.
Well, sebohong-bohongnya gue, seenggaknya gue nggak making up a story, sih. Gitu. Dan yang bikin muak tuh sebenernya yang gitu. Omongannya jauuuuuuuuuuuuuhhhh sama keadaan aslinya. Pitonjokeun-able lah pokoknya. Like you want to shout "Shut up" all the time, every time they create such a story.
Why can't people just give you a right statement instead of a wrong information which just lead other people to a wrong way? I honestly don't get this.
Oh right, they did it so that they can have something in life called benefit. FOCKING BENEFIT. Benefit for them is not for us, sometimes. That's what people do, isn't it? You know—creating such stories with masks so that they gain a good reputation or other people interested on them and then they gave them these benefits like money or certificates or friends or whatever...
I don't know, man. Maybe I have a 'lie radar' that can detect liar around me and then kill them on my brain—which just so evil, I know. But sorry, I couldn't stand a wrong data. I'm so sick of it, really.
So SHUT UP, BULSH! Be true for a second, can you? To yourself and if you can, be true to the world.
Well it's both mean "Life is full of lie" or "Lie is something that F you", if you know what I mean.
Dusta semua, dustaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Entah berapa kali ingin teriak gini. :))
Iya, semua.
Ulang.
SEMUA.
S
E
M
U
A.
Banyak yang dusta. Telinga saya capek ngedenger sesuatu yang berbau kebohongan. Udah terlalu banyak.
Kenapa sih harus bohong demi reputasi? Nggak capek apa pake 'topeng' terus? Mau kapan buka topengnya?
We are all a big faker in our own life, in our own way? Well, fuck. Well yeah, sometimes I feel like a big faker, too.
Damn.
Now I question myself a same question; "Nggak capek apa pake 'topeng' terus, self?"
In my case, I lie to people because some people can't stand my real-me. What is it again? Pencitraan? Yeah, such of. But I stay true to those whose on my side. Again, if you know what I mean.
Well, sebohong-bohongnya gue, seenggaknya gue nggak making up a story, sih. Gitu. Dan yang bikin muak tuh sebenernya yang gitu. Omongannya jauuuuuuuuuuuuuhhhh sama keadaan aslinya. Pitonjokeun-able lah pokoknya. Like you want to shout "Shut up" all the time, every time they create such a story.
Why can't people just give you a right statement instead of a wrong information which just lead other people to a wrong way? I honestly don't get this.
Oh right, they did it so that they can have something in life called benefit. FOCKING BENEFIT. Benefit for them is not for us, sometimes. That's what people do, isn't it? You know—creating such stories with masks so that they gain a good reputation or other people interested on them and then they gave them these benefits like money or certificates or friends or whatever...
I don't know, man. Maybe I have a 'lie radar' that can detect liar around me and then kill them on my brain—which just so evil, I know. But sorry, I couldn't stand a wrong data. I'm so sick of it, really.
So SHUT UP, BULSH! Be true for a second, can you? To yourself and if you can, be true to the world.
Friday, January 3, 2014
My Twittersphere
Perasaan rajin banget yeh gue post disini? Muahaha.
Yang ini sih sebenernya udah direncanain mau di post dari... ya, lumayan lama lah. Dan ada beberapa post yang udah direncanain buat di post jugak sebenernya... Mau di post 1 hari sekaligusin kan masa ajaaaa :))
Okay, jadi, ceritanya, beberapa hari—atau bahkan minggu—ini timeline yang diliat tuh timeline dari alter account ajaaa... Berasa lebih seru deh, asli :))
Di account dindakade tuh... gimana, ya....
Banyak account yang 1 timeline, tapi ngobrol aja enggak. Jangankan ngobrol, ngeRTin tweetnya aja enggak. Bahkan mungkin kalau mereka ngetweet, dibaca aja enggak (skip-reading).
Ya begitulah...
Jadi, sebenernya, fungsi saling follow itu apa?
Can I safely say, terlanjur saling follow-memfollow karena tau orangnya dan akhirnya kejadian yang kata koh Alex di tweet yang gue reply alias 'sungkan nge-unfollow'?
Well, alas... You do know that there's a pretty huge different between 'tau' and 'kenal', do you?
So, once upon a time ketika baru kenal sama yang namanya twitter, kita gue ngefollow orang-orang yang gue tau dan pada suatu masa ketika sebagian orang yang gue tau tidak menggunakan twitter sebagaimana mestinya, gue terjebak di zona 'sungkan nge-unfollow', gitu. I'm not the only one in here, am I? :))
Well, ya mau gimana lagi sih... Dibiarin aja jugak akhirnya mah... Gak suka tweetnya, ya nggak usah dibaca. Kalau menurut lo annoying banget, ya unfollow. They invented the unfollow button for some reason, yes?
Tapi semua berubah sejak gue punya alter account X)) timeline tuh berasa asik, seriusan. Gue follow orang-orang yang mau gue baca tweetnya aja. Di lock karena tweetnya cuman buat konsumsi sendiri aja. Semacam note to self gitu kebanyakan. Eh sarkastik ke hal-hal yang ribet di hidup juga ada sih. Ya pokoknya gitu lah haha. We are all need our own 'me time', aren't we?
Karena ada suatu saat dimana lo ingin ngedumel tentang kehidupan nyata, dan gak tau mau ngomong sama siapa kecuali diri lo sendiri, dan lo nggak bisa cuman ngomongin hal itu di otak lo doang, no? Dan buat nyalurin dumelan itu, kalau nggak diomongin, ya di tulis, right? Dan sasaran empuk buat ngomel-ngomel itu ya twitter, innit? Dan lo nggak bisa marah-marah di twitter ngeganggu timeline orang layaknya orang-orang mau tau apa yang lo alamin. Malah, kalau orang-orang itu kasusnya kayak yang di atas, yang ngefollow lo karena tau lo doang, itu tuh udah pasti bikin risih orang itu. Dan sebagai manusia twitter, gue ngaku, gue suka ngerasa gue itu nyebelin di timeline. Apalagi kalau udah bawel tentang Ed... Yaudah, iya iya, maaf. :)))
Balik lagi ke alter account, itu satu-satunya follower tuh ya account dindakade. HAHAHA. :">
Kenapa? Karena berfungsi ketika gue on di HP dan ingin nge-RT tweet yang ada di timeline d____k_d_. Jadi gue RT dulu tuh si tweetnya dari d____k_d_. Nah, masuk kan tweetnya tuh ke timeline yang dindakade. Baru deh di RT lewat yang dindakade. Muehehehe.
Ya kalau di PC kan enak, bre. Bisa langsung RT ke yang dindakade walaupun dari d____k_d_ kalau pake tweetdeck.
Dan belakangan sering ngeRTin yang menurut gue worth to read sama orang-orang... X))
Oh dan baca timelinenya.... Gue cuman baca sekitar 15%-20% timeline yang dindakade. Kalau yang alter account dibacanya sekitar 85%-95%. Asik soalnya, nggak bohong :)) Kepikir buat mindahin 'following' yang di alter ke yang dindakade malah ini tuh. Cuman nanti kecampur gitu kan bingung bacanya ha ha. Iya, mungkin 85%-95%an following yang ada di alter account tuh nggak ada di following yang dindakade. :p
Speaking of twitter...
Tweets gue jadi 7rb sekian kan yaaa, asalnya 40rb sekian kan yaa ~~~\(´▽`)/
Yeeeh, mana lo tau jugak deng, orang lo nggak merhatiin, ya gak? :)))
Kenapa bisa? Ya dihapusin lah, kak :p
Tapi nggak satu-satu ngehapusinnya, sih. Ya bisa selesai pas tahun baru gajah kali kalau satu-satu ngehapusnya --"
Iya, banyak banget aplikasi online di luar sana yang menyediakan jasa menghapus tweets. Tapi kebanyakan dari mereka itu nggak full ngehapus. Kalaupun full ngehapus, ya beneran full sampai tweet lo nol.
Sebagai contoh, twitlan. Situs ini cuman ngizinin lo ngehapus sampai 2000 apa 3000 tweets terakhir lo doang. Iya, memang udah ketentuan twitter kalau nggak salah, bahwa tweets yang bisa di scroll di suatu account tuh cuman sampai sekian ribu.
Nah, sehubungan aplikasi yang pernah gue coba itu cuman yang ngehapus partial kayak twitlan doang, gue nggak akan ngereview apps yang lainnya. Ya pokoknya ada lah aplikasi online yang nge-delete langsung seluruh tweet lo. Gue lupa namanya. He he. :p
Ada juga yang ngedeletenya tuh yang ada di timeline doang. Ngerti nggak maksudnya? Enggak, kan? :))
Jadi gini, pas lo hapus tweetsnya, ceritanya di 'delete all', dan sukses, orang-orang yang ngunjungin timeline lo juga sukses buat nggak ngeliat tweet-tweet lo. Tapi, jumlah tweet yang ada di timeline lo—liat lagi screenshot yang dindakade. Iya, yang 7422, maksudnya—itu tetep ada, dan enggak nol. Nah yang kayak gini sebenernya nggak ngehapus tweet yang lo hapus tadi. Entah juga gimana cara kerjanya. Yang pasti, kalau lo download Twitter Archive di settingan lo ini:
Walaupun gue belum pernah nyoba teknik yang ini, entah kenapa gue yakin kalau di Twitter Archivenya tweet-tweet lo itu tuh utuh. Jadi database tweets lo masih kesimpen apik di perusahaan Twitter sono, gitu.
Kalau yang gue sih enggak. Buktinya? Nanti gue sisipin deh screenshot statik Tweet Archive yang dulu pas masih tweetnya 40rb-an sama statik yang sekarang-sekarang. Kenapa nanti? Karena PC gue lagi ngadat. Lagi. Entahlah apa dosa gue ya Tuhan... :( #halah1
Dan yap, Twitter Archive yang lamanya ada di PC ntu.. Ya gimana atuh, ya.....
update per January 18, 2014. Ini nih screenshotnya~
Nah, gue ngehapusnya pake suatu aplikasi buatan seorang hacker dari Paris. Jadi, kalau pake aplikasi ini, lo bisa milih tweet mana aja yang mau lo hapus. Dan aplikasi ini tuh menurut gue cuco' banget, men! Karena gue nggak mau tuh ngehapus semua tweet jadi nol. Gimanapun juga, ada lah tweet yang—ya.... menurut gue—bagi gue sendiri berguna. Biasanya dari RTan account-account bijak. #halah2 :)) Ya siapa tau aja kan suatu saat gue ingin diceramahin dan ya tinggal buka Twitter Archive aja, gitu. :p
Kalau mau aplikasinya, PM atau mention aja yak ke @dindakade. Aplikasinya nggak begitu dikenal juga. Entah memang sengaja dibikin nggak begitu nge-boom, sih. Ya takutnya sih emang karena sengaja nggak dibuat nge-boom. Soalnya ini aplikasi ciamik banget dah asli. Rasanya sayang banget kalau nggak nge-boom. Jadi ya, demi menghormati sang pencipta, kalau mau ya kontak gue aja yeh! :D
Eh iya, satu lagi.
Masih usum nggak sih yang auto-RT dari account-account nggak jelas gitu? Semenjak mantau tweet dari tweetdeck sih gue udah nggak liat lagi soalnya udah gue mute :))
Entah udah berapa kali jelasin ini, ini yang terakhir kali gue jelasin, ya. Buat ngebenerin account yang kena auto-RT gitu, lo buka di PC -> settings -> Apps -> Revoke access aplikasi-aplikasi yang sekiranya nggak jelas. Atau kalau lo nggak tau mana aja aplikasi yang gak jelasnya, revoke access aja semua.
Udahnya, demi keamanan, ganti password kalau bisa, ya. Soalnya bisa aja si aplikasi yang gak jelas itu nyimpen database lo termasuk password lo. Gitu.
Udah ah, sekian. Btw, ini bingung sih sebenernya lebih fit di post kesini apa ke dindakade.blogspot.com, soalnya ada tutornya X))
Yowes lah, tambahin aja labelnya gapapa kali, ya? :p
Sip deh.
Eh, P.S. I said ten itu anagram dari destiani. Just in case you ask, sih. Kalau enggak nanya juga nggak apa-apa sih, ngasih tau aja. Ha ha, bye.
Yeeeh, mana lo tau jugak deng, orang lo nggak merhatiin, ya gak? :)))
Kenapa bisa? Ya dihapusin lah, kak :p
Tapi nggak satu-satu ngehapusinnya, sih. Ya bisa selesai pas tahun baru gajah kali kalau satu-satu ngehapusnya --"
Iya, banyak banget aplikasi online di luar sana yang menyediakan jasa menghapus tweets. Tapi kebanyakan dari mereka itu nggak full ngehapus. Kalaupun full ngehapus, ya beneran full sampai tweet lo nol.
Sebagai contoh, twitlan. Situs ini cuman ngizinin lo ngehapus sampai 2000 apa 3000 tweets terakhir lo doang. Iya, memang udah ketentuan twitter kalau nggak salah, bahwa tweets yang bisa di scroll di suatu account tuh cuman sampai sekian ribu.
Nah, sehubungan aplikasi yang pernah gue coba itu cuman yang ngehapus partial kayak twitlan doang, gue nggak akan ngereview apps yang lainnya. Ya pokoknya ada lah aplikasi online yang nge-delete langsung seluruh tweet lo. Gue lupa namanya. He he. :p
Ada juga yang ngedeletenya tuh yang ada di timeline doang. Ngerti nggak maksudnya? Enggak, kan? :))
Jadi gini, pas lo hapus tweetsnya, ceritanya di 'delete all', dan sukses, orang-orang yang ngunjungin timeline lo juga sukses buat nggak ngeliat tweet-tweet lo. Tapi, jumlah tweet yang ada di timeline lo—liat lagi screenshot yang dindakade. Iya, yang 7422, maksudnya—itu tetep ada, dan enggak nol. Nah yang kayak gini sebenernya nggak ngehapus tweet yang lo hapus tadi. Entah juga gimana cara kerjanya. Yang pasti, kalau lo download Twitter Archive di settingan lo ini:
Walaupun gue belum pernah nyoba teknik yang ini, entah kenapa gue yakin kalau di Twitter Archivenya tweet-tweet lo itu tuh utuh. Jadi database tweets lo masih kesimpen apik di perusahaan Twitter sono, gitu.
Kalau yang gue sih enggak. Buktinya? Nanti gue sisipin deh screenshot statik Tweet Archive yang dulu pas masih tweetnya 40rb-an sama statik yang sekarang-sekarang. Kenapa nanti? Karena PC gue lagi ngadat. Lagi. Entahlah apa dosa gue ya Tuhan... :( #halah1
Dan yap, Twitter Archive yang lamanya ada di PC ntu.. Ya gimana atuh, ya.....
update per January 18, 2014. Ini nih screenshotnya~
before |
after |
Nah, gue ngehapusnya pake suatu aplikasi buatan seorang hacker dari Paris. Jadi, kalau pake aplikasi ini, lo bisa milih tweet mana aja yang mau lo hapus. Dan aplikasi ini tuh menurut gue cuco' banget, men! Karena gue nggak mau tuh ngehapus semua tweet jadi nol. Gimanapun juga, ada lah tweet yang—ya.... menurut gue—bagi gue sendiri berguna. Biasanya dari RTan account-account bijak. #halah2 :)) Ya siapa tau aja kan suatu saat gue ingin diceramahin dan ya tinggal buka Twitter Archive aja, gitu. :p
Kalau mau aplikasinya, PM atau mention aja yak ke @dindakade. Aplikasinya nggak begitu dikenal juga. Entah memang sengaja dibikin nggak begitu nge-boom, sih. Ya takutnya sih emang karena sengaja nggak dibuat nge-boom. Soalnya ini aplikasi ciamik banget dah asli. Rasanya sayang banget kalau nggak nge-boom. Jadi ya, demi menghormati sang pencipta, kalau mau ya kontak gue aja yeh! :D
Eh iya, satu lagi.
Masih usum nggak sih yang auto-RT dari account-account nggak jelas gitu? Semenjak mantau tweet dari tweetdeck sih gue udah nggak liat lagi soalnya udah gue mute :))
Entah udah berapa kali jelasin ini, ini yang terakhir kali gue jelasin, ya. Buat ngebenerin account yang kena auto-RT gitu, lo buka di PC -> settings -> Apps -> Revoke access aplikasi-aplikasi yang sekiranya nggak jelas. Atau kalau lo nggak tau mana aja aplikasi yang gak jelasnya, revoke access aja semua.
Udahnya, demi keamanan, ganti password kalau bisa, ya. Soalnya bisa aja si aplikasi yang gak jelas itu nyimpen database lo termasuk password lo. Gitu.
Udah ah, sekian. Btw, ini bingung sih sebenernya lebih fit di post kesini apa ke dindakade.blogspot.com, soalnya ada tutornya X))
Yowes lah, tambahin aja labelnya gapapa kali, ya? :p
Sip deh.
Eh, P.S. I said ten itu anagram dari destiani. Just in case you ask, sih. Kalau enggak nanya juga nggak apa-apa sih, ngasih tau aja. Ha ha, bye.
Wednesday, January 1, 2014
Kampung Batu
Wihiiii. Hari ini gue sekeluarga ke Kampung Batu daerah Dayeuh Kolot. It's pretty fun! If I look back in time... Kayaknya ini tuh liburan sama keluarga lagi setelah kira-kira 2-3-4-5 tahunan deh... the time when anythings went right...
Ya pas beberapa bulan yang lalu sih ke Kuningan, nikahan sepupu. Inginnya sih sekalian liburan gitu. Taunya si Mamah tumbang, jadi ya ndak kemana-mana... ┐(´_`)┌
Oke, so, kampung batu.
Harga masuknya cuman 10.000 per orang. Ya murah kan ya kalau untuk sekedar nikmatin pemandangan. Ini nih panorama yang tadi di ambil:
Sebenernya asik sih tempatnya... Cuman sayangnya tadi tuh rame. Disana ada saung-saungnya gitu. Mau nyewa, cuman waiting listnya penuh banget. Bahkan nyewa tiker aja nggak bisa karena tikernya abis ┐(´_`)┌ jadi ya, kita tadi lesehan seadanya aja. Dari sekian orang cuman bawa 1 tiker kecil aja coba masaaa ┐(´_`)┌ yowes tapi, sih. Yang penting makan wakakak. Kalau diliat di parkiran sih kebanyakan wisatawan dari luar kota sepertinya..
Ya pas beberapa bulan yang lalu sih ke Kuningan, nikahan sepupu. Inginnya sih sekalian liburan gitu. Taunya si Mamah tumbang, jadi ya ndak kemana-mana... ┐(´_`)┌
Oke, so, kampung batu.
Harga masuknya cuman 10.000 per orang. Ya murah kan ya kalau untuk sekedar nikmatin pemandangan. Ini nih panorama yang tadi di ambil:
Sebenernya asik sih tempatnya... Cuman sayangnya tadi tuh rame. Disana ada saung-saungnya gitu. Mau nyewa, cuman waiting listnya penuh banget. Bahkan nyewa tiker aja nggak bisa karena tikernya abis ┐(´_`)┌ jadi ya, kita tadi lesehan seadanya aja. Dari sekian orang cuman bawa 1 tiker kecil aja coba masaaa ┐(´_`)┌ yowes tapi, sih. Yang penting makan wakakak. Kalau diliat di parkiran sih kebanyakan wisatawan dari luar kota sepertinya..
Disini ada danau:
Nah di danau ini tuh bisa mancing. Cuma bayar lagi, gue lupa tadi 5rb apa 10rb lah. Pokoknya sekitar deh. Nah, untuk naik perahu yang kayak ada di gambar, itu bayar 5rb per orang.
Ada juga kolam renang. Bayar 25rb. Tapi tadi di tiketnya tulisannya 50rb. Entahlah. Tapi tadi mah bayarnya cuman 25rb, da.. :))
Lumayan enak sih ini kolamnya. Kalau nggak rame pengunjung tapi. Tadi pas baru nyampe penuh banget. Ya lama-lama sih sepi, jadi baru kerasa lumayan enaknya pas udah ±1 jam disana. :))
Nah, selain itu, ada juga flying fox (lupa bayar berapa. Ya sekitar, lah), refleksi ikan (bayar 10rb), sepeda santai (entah berapaan), trampoline (10rb), dan foto-foto (gratis, pake kamera sendiri :p)
Sekian deh postingan ini. Ndak nyangka juga beneran liburan di first day of the year gini haha. Ya semoga aja di hari-hari 2014 lainnya dipenuhin sama trip-trip ke tempat lain deh, aamiin. :D
Sekian deh postingan ini. Ndak nyangka juga beneran liburan di first day of the year gini haha. Ya semoga aja di hari-hari 2014 lainnya dipenuhin sama trip-trip ke tempat lain deh, aamiin. :D
Subscribe to:
Posts (Atom)